Meski judulnya Pengin Hijrah, film ini menjanjikan pengalaman yang segar tanpa kesan menggurui bagi penontonnya. Endy Arfian dan Steffi Zamora ingin menjadikan film ini sebagai sajian komedi romantis yang terasa sejuk dan menggugah rasa ingin tahu tentang nilai-nilai Islam.
Syuting film ini dilaksanakan di lokasi-lokasi eksotis seperti Uzbekistan, Bogor, dan Belitung, dengan total waktu shooting mencapai lebih dari tiga minggu. Endy Arfian berharap film ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan penggemar film di seluruh Indonesia.
Dengan konsep yang menarik, Pengin Hijrah berusaha menyuguhkan cerita yang relatable sambil tetap menjaga nuansa budaya yang kuat. Film ini mencoba menjembatani generasi muda dengan nilai-nilai yang ada dalam ajaran Islam tanpa terkesan ceramah.
Proses Produksi yang Menarik dan Beragam
Kegiatan syuting berlangsung selama kurang lebih 22 hari, yang terbagi antara tiga lokasi yang memiliki keunikan masing-masing. Uzbekistan, dengan keindahan arsitektur kuno dan budayanya yang kaya, memberikan latar yang berwarna bagi cerita yang diangkat.
Di sisi lain, pengambilan gambar di Bogor menonjolkan sisi natural Indonesia, dengan hamparan hijau yang menawan. Belitung menjadi titik akhir syuting, menawarkan pantai-pantai eksotis yang menambah estetika film ini.
Lokasi-lokasi ini bukan hanya berfungsi sebagai backdrop, tetapi juga memberikan nuansa yang lebih mendalam pada perjalanan karakter utama dalam film. Endy Arfian merasa bahwa setiap lokasi memiliki bodhi yang membentuk alur cerita secara keseluruhan.
Cerita yang Menggugah dengan Pesan Moral
Cerita film ini berfokus pada perjalanan karakter dalam menemukan jati diri dan makna hidup. Melalui berbagai konflik dan tantangan, penonton diajak untuk merenungkan pilihan hidup yang akan diambil dalam menghadapi permasalahan.
Dengan menampilkan interaksi antara tradisi dan modernitas, film ini menghadirkan dilema yang dialami oleh banyak generasi muda. Di atas semua itu, Pengin Hijrah memiliki pesan moral yang kuat tentang pentingnya memilih jalan hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini.
Karakter-karakter dalam film ini tidak dihadirkan sebagai tokoh ideal, melainkan sebagai individu yang berjuang dengan ketidakpastian. Kehidupan mereka mencerminkan perjuangan nyata yang dialami banyak orang dalam pencarian makna hidup.
Penghargaan dan Respon Penonton
Setelah ditayangkan, film ini mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan penonton. Banyak yang memberikan respons positif tidak hanya terhadap alur cerita, tetapi juga pada penampilan para aktor dan aktris yang dinilai mampu menghidupkan karakter dengan baik.
Endy Arfian dan Steffi Zamora memperoleh pujian karena kemampuan mereka menyampaikan emosi yang mendalam. Penonton merasa terhubung dengan karakter dan perjalanan yang mereka lalui, menciptakan empati yang kuat.
Film ini juga menjadi alternatif bagi yang mencari hiburan sekaligus pembelajaran. Penonton tidak hanya terhibur, tetapi juga diharapkan mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai yang baik.
