Serial terkenal “Monster” kembali hadir dengan Season 3, mengisahkan kisah mengerikan Ed Gein, yang dikenal sebagai salah satu pembunuh paling terkenal dalam sejarah Amerika Serikat. Dalam cerita ini, penonton akan disuguhkan dengan berbagai kejahatan dan kebiadaban yang telah menginspirasi banyak film horor, seperti Psycho yang disutradarai oleh Alfred Hitchcock.
Kisah hidup Ed Gein selalu menarik perhatian, tidak hanya karena tindakan kejamnya, tetapi juga dinamika psikologis yang mendasarinya. Dari hubungan rumit dengan ibunya, Augusta, hingga pertemanan singkatnya dengan seorang gadis, semua elemen ini membentuk narasi yang sangat menegangkan.
Drama kriminal ini berusaha untuk mengeksplorasi sisi kelam manusia, dan bagaimana pengalaman masa kecil dapat membentuk perilaku di masa depan. Masyarakat tentu saja akan terpengaruh oleh cara Ed menjalani hidupnya di lingkungan yang penuh tekanan dan kekerasan.
Sinopsis Mengenai Ed Gein dan Latar Belakangnya
Ed Gein adalah anak bungsu dari dua bersaudara yang besar di sebuah desa kecil di Wisconsin. Hidupnya tidak pernah mudah, terlebih karena ia dibesarkan oleh seorang ibu yang keras dan sangat konservatif. Augusta, ibunya, selalu mendominasi, menjadikannya berjuang untuk mendapatkan pengakuan yang ia dambakan.
Karena ayah dan abangnya tidak ada, Ed sering kali menghabiskan waktu sendirian di rumah bersama ibunya. Sementara ibunya memberikan tekanan emosional, Ed bertanggung jawab atas banyak pekerjaan di lahan mereka, yang semakin memperdalam isolasi sosialnya.
Dalam beberapa kesempatan, Ed mencoba menjalin hubungan dengan orang lain dan bahkan mengungkapkan ketertarikan pada seorang gadis bernama Adeline. Momen-momen kecil ini menjadi pelarian bagi Ed dari kenyataan hidupnya yang kelam.
Perkembangan Drama Keluarga dan Kejadian Tragis
Satu peristiwa yang mengubah jalannya hidup Ed terjadi ketika abangnya, Henry, mengungkapkan bahwa ia akan pergi dari rumah. Percakapan antara mereka terasa sangat emosional, dan Ed merasa terancam oleh pernyataan tersebut. Ketegangan meningkat ketika Ed, dalam keadaan marah, tanpa sengaja melukai abangnya.
Setelah kejadian itu, Ed berusaha menutupi tragedi tersebut, berharap bisa membuat keadaan tampak seperti kecelakaan. Namun, rasa bersalah dan ketidakpastian menghantuinya, terutama setelah abangnya ditemukan tak bernyawa di ladang.
Ibunya, yang sudah memiliki masalah kesehatan, sangat terpukul oleh kematian Henry, dan Ed merasa terjebak dalam spiral kesedihan dan kemarahan. Emosinya semakin meningkat ketika ia merasa harus menjadi sosok yang lebih baik demi ibunya.
Transformasi yang Menghancurkan dan Kehilangan Ibu
Setelah kematian ibunya, yang meninggal akibat serangan jantung, hidup Ed berubah drastis. Kehilangan ini bukan hanya menghilangkan sosok yang dominan dalam hidupnya, tetapi juga membuatnya terjebak dalam kesendirian yang luar biasa. Ed dipaksa berhadapan dengan kegelapan batinnya sendiri.
Setelah kehilangan tersebut, Ed mulai mengalami obsesinya yang semakin lama semakin mengkhawatirkan. Semua ini menciptakan dinamika psikologis yang kompleks dalam dirinya, memunculkan sisi-sisi yang sangat menyeramkan.
Jalan hidup Ed semakin terjal ketika ia tidak hanya bergumul dengan kesedihan, tetapi juga memilih untuk melakukan tindakan-tindakan yang sangat kontroversial dan brutal. Perilakunya mencerminkan kehampaan emosional yang luar biasa dan rasa kehilangan yang mendalam.
Pembuatan Serial dan Fleksibilitas Kreatif
Serial “Monster: The Ed Gein Story” ditangani oleh Ian Brennan yang menjadi showrunner setelah Ryan Murphy mundur. Brennan menulis dan mengarahkan sendiri beberapa episode, dengan bantuan sutradara lain untuk menyelesaikan sisanya. Hal ini menciptakan kesatuan visi yang jelas dalam penceritaan kisah Ed Gein.
Para pemeran pun memberikan penampilan yang kuat, dengan Charlie Hunnam sebagai Ed Gein yang berhasil menyampaikan emosi kompleks. Suzanna Son dan Vicky Krieps juga memberikan kedalaman pada karakter mereka, menjadikan setiap adegan terasa lebih nyata.
Serial ini, yang dihadirkan dengan banyak adegan kekerasan, ditargetkan untuk penonton berusia 18 tahun ke atas. Hal ini menunjukkan tanggung jawab kreator untuk memperingatkan penonton akan konten yang tidak nyaman dan sangat grafis.